Minggu, 03 November 2013

Kecupan Kenangan




Kecupan Kenangan
Di luar, malam berbagi selimut dengan pepohonan akasia
Tiaptiap hujan, jatuh sebagai kepedihan paling mulia
Percaperca kenangan itu, kusatukan untuk mengganti pelukan
Tapi, kita samasama tahu: kambojakamboja itu mendekap di keabadian

Lalu dunia, lalu waktu, lalu mereka tak bisa jadikannya masalalu
Kita masih disini, di bawah guguran sajaksajak yang ngilu,
dan kembangkembang jambu air,
dan ceriteraceritera yang telah berakhir

Dan dunia, dan waktu, dan mereka tahu tiada pengganti
Kita masih disini, di bawah tumpukan katakata yang mati,
dan kecupankecupan bebintang,
dan epilogepilog yang menggarang

Semacam epitaf: lariklarik puisi yang ditulis matamu,
masih kubaca kelu hingga jantungku
Di atas kenangan yang kumakamkan dengan sisa kekuatan,
kutinggalkan kecupan sebagai yang paling menyedihkan

Makassar, 26 Oktober 2013: 17.17
Tiara Khalisa