Sabtu, 02 Maret 2013

Paras Mahameru


Paras Mahameru

Saat surya mulai menyusup
Mengoyak gelap
Alam mulai berbisik riuh redam
Menghasut untuk berlari dari dunia kelam

Sementara bunga-bunga semerbak
Gunung impian itu mengamuk
Sementara pelupuk mata menahan tangis
Langit kian menabur gerimis

Keindahan jangan ditanya
Apalagi kedamaian
Juga ketentraman
Dan jangan cari hiruk-pikuk kota

Bertengger gagah di lautan Edelweis
Tercermin indah di bening wajah Ranu Kumbolo
Menembus langit Jawa, merasuk bumi Pertiwi
Di dekap indahnya kasih semesta

Angin menderu, membelai kalbu
Embun tak juga kembali ke kahyangan
Goresan alam kian melukai jiwa
Semangatnya berderai tak henti

Tetesan anugerah Sang Kuasa membasahi
Tak kunjung hilang terbakar terik
Semilir cinta –Nya menarik
Jatuh dalam lembah nikmat Ilahi

Saat ia mulai berontak, menguak segala
Mengumbar keindahannya
Menyaksikan dunianya
Terpuruk di tepian jurang hampa

Parasnya yang cantik rupawan
Elok seelok-eloknya
Apakah kau berbicara tentang Tuhan?
Omong kosong jika kau berkata tidak!

2 komentar:

  1. this, the first poetry I read :)
    i love the way you pour your own words :) good job :)

    BalasHapus
  2. Makasih, Mbak. :) Tapi punya mbak jauh lebih keren loh!

    BalasHapus