Paras
Mahameru
Saat
surya mulai menyusup
Mengoyak
gelap
Alam
mulai berbisik riuh redam
Menghasut
untuk berlari dari dunia kelam
Sementara
bunga-bunga semerbak
Gunung
impian itu mengamuk
Sementara
pelupuk mata menahan tangis
Langit
kian menabur gerimis
Keindahan
jangan ditanya
Apalagi
kedamaian
Juga
ketentraman
Dan
jangan cari hiruk-pikuk kota
Bertengger
gagah di lautan Edelweis
Tercermin
indah di bening wajah Ranu Kumbolo
Menembus
langit Jawa, merasuk bumi Pertiwi
Di dekap
indahnya kasih semesta
Angin
menderu, membelai kalbu
Embun tak
juga kembali ke kahyangan
Goresan
alam kian melukai jiwa
Semangatnya
berderai tak henti
Tetesan
anugerah Sang Kuasa membasahi
Tak
kunjung hilang terbakar terik
Semilir
cinta –Nya menarik
Jatuh
dalam lembah nikmat Ilahi
Saat ia
mulai berontak, menguak segala
Mengumbar
keindahannya
Menyaksikan
dunianya
Terpuruk
di tepian jurang hampa
Parasnya
yang cantik rupawan
Elok
seelok-eloknya
Apakah
kau berbicara tentang Tuhan?
Omong
kosong jika kau berkata tidak!
this, the first poetry I read :)
BalasHapusi love the way you pour your own words :) good job :)
Makasih, Mbak. :) Tapi punya mbak jauh lebih keren loh!
BalasHapus