Karena Satu Warna Pelangi
Segala kenangan, kemarin, dan hari
ini
Setiap saat, menyesaki rongga dada
Menghentikan kehidupan,
Menghambat rotasi bumi
Telah lama hidupku
Menyukai banyak hal, menggeluti
Menggila yang dibenci orang
Dan muak dengan yang disukai khalayak
Dari keabadian, dan malam yang merintih
Aku, melagukan ratapan kenangan
Dibalik mereka, yang bagai benda kasat mata
Kulihat ia yang paling kucinta, walau dalam maya
Hasrat, gelora, dan segala rasa
Menggeliat-geliat dalam hati
Ditindas oleh rindu yang berbiak
Aku, merindunya, dia
Namun, kala kucari dalam kesunyian,
Aku mendengar gemintang berbisik
“Bahagialah! Seorang anak dilahirkan,
untuk menopangmu, dibawa
dari relung kalbu, dan
bukan berasal dari
ketiadaan.”
Dan seketika itu, aku beraksi dalam sepi.
“Salam untuk bibir, yang
Selalu menyerukan semangat,
Meski tenggelam di air mata yang menggenang.”
“Salam untuk dia yang kucinta,
Di ujung pelangi yang sedang menangis, karena
Kehilangan satu warnanya,
Kini miliknya”
-Aku, yang dihimpit rindu
Tiara
Aku menggenggam warnah merah yang nantinya akan menyatu dan menghapus dinginnya hatimu yang membiru :') Segitu berartinyakah aku ? :))
BalasHapusKarena memang itu yang kuberi untukmu. Bukan yang lain. 6 lainnya sudah punya pemilik. Iya mbak, diriku tak tahu apa sebabnya. :D :D
BalasHapusnikmatilah segala rindu itu, sebab besok belum tentu ada rindu yang datang menjenguk
BalasHapus